Larangan ini buntut kematian seorang suporter Persija Jakarta saat pertandingan semifinal hari Rabu (6/2) lalu. "Pertandingan bukan dibubarkan, tapi tidak boleh diadakan di Jakarta karena melihat perkembangan yang terjadi dan dilihat dari berbagai aspek, banyaknya suporter yang brutal yang membawa senjata tajam," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) I Ketut Yoga Ana di Jakarta, Jumat (8/2).
Dia menjelaskan, kebrutalan suporter sudah melewati batas toleransi, apalagi saat pertandingan semifinal kemarin banyak yang membawa senjata tajam. "Kalau seperti ini kita berat memberikan izin untuk pertandingan besok," tambahnya.
Badan Liga Indonesia (BLI) memutuskan untuk memindahkan lokasi dan waktu pelaksanaan final Liga Djarum Indonesia (Ligina) XIII/2007. Keputusan itu diambil setelah memperoleh instruksi dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang meminta agar pelaksanaan final tidak dilaksanakan di Jakarta.
"Setelah kami melakukan koordinasi dan konsultasi baik dengan pihak Mabes Polri dan Kapolda Metro Jaya, melihat situasi yang terjadi kemarin dalam suasana yang masih berkabung, maka kami dengan imbauan dari Polda dan kami dapat terima dengan baik, kami tidak melaksanakan pertandingan final di Jakarta," kata Sekretaris Umum PSSI Noegraha Besoes dalam jumpa pers di kantor PSSI Komples Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (8/2).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Badan Liga Indonesia (BLI) Djoko Driyono mengatakan, final akan dilaksanakan Minggu (10/2) di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Jabupaten Bandung. Namun, ia masih menunggu keputusan dari pihak keamanan setempat mengenai kondisi pengamanan di tempat tersebut.
"Sampai saat ini, yang bisa kami sampaikan, pertandingan final Liga Djarum 2007 dilakukan pada hari Minggu 10 Februari 2008 jam 19.00 WIB di Stadion Jalak Harupat, Kabupaten Bandung," kata Djoko.
"Semoga, sampai sore nanti, kita mendapatkan konfirmasi dari pihak keamanan setempat bahwa di hari Minggu cukup waktu bagi seluruh pihak keamanaan di Cimahi men-support keamanan final ini," lanjut Djoko.
Djoko menyampaikan, BLI akan mengelola seluruh perpindahan tim mulai transportasi termasuk menanggung akomodasi dari seluruh peserta. Pemindahan pertandingan ini juga sudah disetujui PSMS Medan Sriwijaya FC.
Jika dalam hal olahraga, para supporter sudah tidak menunjukkan sportifitasnya, akan lebih baik mereka belajar hal esensi dari olahraga itu sendiri. Seyogjanya olahraga itu untuk membuat tubuh sehat dan bukan kematian, untuk bersenang-senang bersama dan bukannya berkelahi, dan yang terpenting kemenangan bukanlah hal utama dalam sebuah pertandingan, tapi untuk menguji sejauh mana kemampuan dari tim tersebut. Jadi, mudah-mudahan para penggemar olahraga, terutama sepakbola di bangsa ini bisa lebih dewasa lagi.
Sumber : Kompas.com/VM